Monday, June 18, 2012

Mudahnya Meragukan Diri Sendiri

Impian yang sudah aku bangun nyaris puncaknya menyentuh bintang. Semangat awal membara luar biasa gelora. Perjalanan kulakukan untuk mewujudkan mimpi tersebut. Satu demi satu tapak kaki menjejak tangga impian. Satu kali gagal, aku maafkan diri. Dua kali gagal, tetap kumaafkan. Tiga kali gagal, masih termaafkan. Empat kali gagal, aku mulai ragu-ragu. Lima kali gagal, aku tambah ragu. Enam kali gagal, aku benar ragu. Tujuh kali gagal, aku meragukan diriku. Delapan kali gagal, aku yakin tak punya kemampuan.

Hiks!
Tersedu-sedu menangisi kegagalan dan meratapi diri sendiri kerap kulakukan. Kecewa dan sakit hati memandangi keberhasilan orang lain. Padahal sungguhkan orang lain lebih baik dari kita? Atau jangan-jangan, usaha mereka yang jauh lebih baik dan kuat dari pada kita! Kenyataan ini yang jarang aku sadari. Aku hanya lebih sering mengeluh dan mengatakan Tuhan tidak adil. Tuhan pilih kasih. Tuhan jahat. Childish betul kedengarannya,...

Seringkali mengkambing-hitamkan keadaan karena kegagalan yang diraih tidaklah membuat aku mendekati kesuksesan. Malah sebaliknya. Menjadi cengeng dan rapuh, tidak pernah membantuku lepas dari masalah. Malah membuatku semakin terbelenggu erat. 

Mudah memang meragukan kemampuan diri sendiri. Tapi, mampu kah tetap berpikiran positif pada diri setelah kegagalan-kegagalan yang panjang? Hal yang paling sulit dilakukan seseorang yang jatuh adalah bangkit kembali. Tidak banyak yang mampu. Mereka yang mampu melakukan hal tersebut adalah motivator paling hebat untuk diri sendiri. Mereka tidak meragukan kemampuan diri. Mereka bercermin dengan dada membusung. Penuh percaya diri. Mereka percaya bahwa keberhasilan itu cuma bicara soal waktu.  Dan ketika masanya tiba, mereka mengembangkan senyum kemenangan dengan syahdu.



0 comments:

Post a Comment

 

(c)2009 Mardiana Kappara . Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger