Tuesday, July 31, 2012

Nikmati Bergelut dengan Proses

Idenesia, Metro TV, 28 Juli 2012 -- sebuah acara yang dipandu oleh Yovie Widiyanto, mengusung tema "Pena Cinta" mengundang tiga bintang tamu wanita dari ranah menulis, Djenar Maesa Ayu, Albertine Endah, dan Asma Nadia.

Ketiga wanita hebat tersebut telah punya nama di segmennya masing-masing. Djenar Maesa Ayu sendiri merupakan penulis cerpen yang karyanya telah sering mendapat penghargaan sastra. Albertine Endah, penulis biografi yang telah sering bekerjasama dengan orang-orang ternama, dari Ibu presiden Ani Yudhoyono, Crishye, hingga Krisdayanti. Sementara Asma Nadia adalah penulis yang memimpin komunitas penulis terbesar di tanah air.

Melihat sosok-sosok hebat tersebut, menciutkan diri saya. Siapakah saya? Penulis yang tidak mempunyai kelebihan apa-apa. Mungkinkah saya mempunyai kemampuan untuk berada satu meja dengan mereka?  Mungkinkah karya saya bisa sejajar dengan karya mereka suatu saat nanti? Mungkinkah Tuhan memberikan saya kesempatan seperti Tuhan telah memberikan mereka kesempatan? Ah, jelas mereka tidak sama dengan saya, karena Tuhan telah melimpahkan mereka bakat dan nasib.

Pesimis? No Way...

Jangan pernah berpikir sesuatu terjadi begitu saja. Selama itu adalah hasil karya manusia, maka tentu mengalami suatu proses. Sebagai orang lain, kita tidak mengetahui proses tersebut. Hal itu hanya dialami oleh yang bersangkutan sendiri. Orang lain hanya melihat hasil. Karena itu, mengapa seseorang kita anggap hebat dan luar biasa, sementara orang itu sendiri menganggap dirinya biasa saja. Perbedaan pandangan tersebut terletak pada "proses" yang dialami.

Selama membaca biografi penulis-penulis besar, rata-rata proses menulis dilakukan sejak usia sangat muda. Hasrat menulis dipengaruhi keluarga, teman, atau orang-orang terdekat lainnya. Kemampuan menulisnya semakin berkembang karena faktor lingkungan mendukung. Kebanyakan penulis semakin besar setelah bertemu komunitas menulis, teater, ataupun film.

Jadi, jalanilah setiap detail proses dengan sungguh-sungguh. Jangan pernah sepelekan proses. Karena hasil tergantung dari proses yang kita jalani. Semua orang bisa menulis, tetapi tidak semua orang bisa menjadi penulis. Bakat bukanlah faktor yang paling mempengaruhi untuk sukses di dunia kepenulisan, tetapi kemauan bergelut dengan proses yang panjang untuk menjadi penulis.

"Apabila semua PROSES digampangkan, apa lagi istimewanya sebuah PERJUANGAN." 
(Mardiana Kappara)
 


 


0 comments:

Post a Comment

 

(c)2009 Mardiana Kappara . Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger