Ada potongan esai Budi Darma yang berhasil "menampar" wajahku malam ini. Tulisannya seperti ini:
"Saya mempunyai teman mengaku dirinya penulis, meskipun saya yakin dia
bukan penulis. Dia mempunyai banyak tulisan. Naskah drama, naskah puisi,
naskah cerpen, naskah novel. Dia memang hebat.
Tetapi, ternyata satu kali pun dia tidak pernah menerbitkan tulisannya.
Setiap kali dia berusaha menerbitkannya, dia merasa ragu-ragu akan
kebolehan tulisannya sendiri. Karena itulah dia menyibukkan dirinya
dengan menulis kembali naskah-naskahnya. Dia dapat mengubah satu
naskahnya sampai beberapa kalai, kalau perlu sampai puluhan kali.
Akhirnya dia tidak pernah menyelesaikan apa-apa.
Nasib teman
saya ini seburuk nasib Prufrock: selalu bernafsu untuk bertindak, akan
tetapi selalu ragu-ragu apakah tindakannya akan benar. Akhirnya dia
tidak bertindak apa-apa, kecuali sibuk tak berkesudahan, dengan
tulisan-tulisannya sendiri."
*Solilokui, hal. 86. (Gramedia, 1983)
____________________________
"Jadilah penulis yang sungguh-sungguh, bukan yang sembunyi dalam kepura-puraan"
(Erpin Leader, Kepala Kampung Writing Revolution - Komunitas Penulis Online)
2 comments:
Tulisan ini menampar saya. Terimakasih :')
Sama-sama. semoga makin semangat menulis. ^_^
Post a Comment