Friday, May 23, 2014

Mengapa Menulis?

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”  




Mungkin pertanyaan saya itu sudah dijawab oleh Pramoedya Ananta Toer di atas. Kalau Anda ingin menjadi orang yang berbeda dan selalu diingat dari orang yang biasa di suatu zaman, maka menulis lah!

Mengapa menulis?
Pertanyaan itu tetap muncul?
Sama dengan pertanyaan: Mengapa makan?
Bagi beberapa orang, 'menulis' seperti kebutuhan primer selayaknya 'makan'. Tanpa menulis, maka sesuatu dalam diri mengalami jammed atau macet. Bisa saja kita tidak makan, tetapi kehidupan kita tidak berjalan secara natural dan sehat. Kita akan menjadi pesakitan sebelum akhirnya mati secara total.

Mengapa menulis?
Mampu menulis adalah sebuah anugerah. Sangat sayang untuk disia-siakan. Menulis, menulis, dan menulis seperti makan, makan, dan makan. Demi kehidupan. Berbahagia lah memiliki hasrat untuk menulis. Tidak perlu mempedulikan komentar orang. Siapa pun berhak suka atau tidak dengan tulisan yang kita buat. Tulisan adalah refleksi dari panca indera dan otak. Tulisan menunjukkan kemampuan kita dalam mengasah kecerdasan. Ingin cerdas? Banyak-banyaklah menulis dan membaca!

 

 
 

(c)2009 Mardiana Kappara . Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger