Wednesday, December 12, 2012

Mencari Ilham

Pengen punya buku, tapi ga punya ide untuk memulai sebuah tulisan. Ya, otomatis keinginan tersebut tinggal sekedar angan-angan.

Buntu.
Kendalanya karena ga punya bahan bacaan. Mo ke toko buku, kok rasanya jauh banget, dengan alasan tinggal di kabupaten yang cuma punya atu-atunya toko buku dan itu pun ga lengkap. Ke kota, ga punya waktu!

Aduh, banyak banget sih rintangan untuk menemukan "ilham" di kepala.
Apakah memang sesulit itu mencari ilham untuk merintis sebuah buku atau novel?

Dipikir-pikir, J.K. Rowling ga kesulitan menemukan ilham untuk menghidupkan Harry Potter dalam novel-novelnya. Semua tempat yang beliau singgahi mampu melahirkan semacam ilham dalam otaknya yang cerdas.

Tampaknya, untuk mampu menangkap ilham yang banyak berkeliaran di sekeliling kita, selaku penulis perlu menumbuhkan kadar sensitivitas yang lebih dari orang biasa. Kalau orang biasa melihat jamban di wc bermakna "jamban", seorang penulis bisa menangkap tidak sekedar "jamban". Bisa jadi, jamban itu memiliki mulut yang kemudian mampu melahap orang yang kebetulan jongkok buang air besar di atasnya. Selanjutnya, imaji itu berkembang liar menjadi sebuah kehebohan, karena orang yang raib dimakan jamban menjadi buah bibir masyarakat sekitar, bisa jadi karena si anu yang dimakan jamban pada saat kejadian berlangsung tidak ada saksi. Akibatnya, curiga pun berkembang, si anu yang dimakan jamban diduga menjadi korban seorang warga lain yang selama ini dicurigai warga sebagai pembunuh yang menganut ilmu hitam semacam "Sumanto" yang memakan mayat korban hasil pembunuhannya.

Ilham pun kemudian berkembang menjadi sebuah cerita.
Jadi, masih sulit kah menemukan ilham?

0 comments:

Post a Comment

 

(c)2009 Mardiana Kappara . Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger